Xenta OS, Distro Baru Linux Asal Indonesia Dengan Tampilan Elegant
Xenta OS, Distro Baru Linux Asal Indonesia yang Berbasis Pada Linux Mint
Xenta OS ialah sebuah distribusi Linux gres asal Indonesia yang berbasis Linux Mint. Hadirnya Xenta OS meramaikan deretan distribusi-distribusi Linux yang berasal dari Indonesia, sebelumnya sudah ada BlankOn, GrombyangOS, DracOS dan lainnya.
Xenta OS diciptakan oleh Dindin Hernawan dan dikembangkan secara aktif oleh para tim pengembang Xenta OS yang terdiri dari beberapa bagian, tim pengembang Xenta OS ini diketuai oleh Dindin Hernawan langsung.
Dindin Hernawan sendiri mengaku mengerjakan Xenta OS sebagai sebuah project hobby. Meskipun sebagai hobby, Xenta OS dikembangkan dengan cukup serius. Xenta OS dikembangkan secara serius untuk menjadi salah satu sistem operasi alternatif bagi para pengguna, khususnya pengguna di Indonesia.
Keseriusan ini terlihat dari Xenta OS sendiri yang bertahap terus berkembang. Xenta OS sudah melaksanakan perilisan Xenta selama 3 kali sejauh ini. Versi terbaru dari Xenta OS dikala ini ialah Xenta OS 1.3.2 yang mempunyai nama instruksi “Arok”.
Xenta OS 1.3.2 sudah tersedia dalam dua versi Desktop Environment yaitu Cinnamon dan Xfce. Xenta OS dengan Desktop Environment Cinnamon tersedia dalam dua arsitektur yaitu 32 bit dan 64 bit.
Namun sayangnya jikalau kau ialah pengguna Xfce 64 bit, dikala ini Xenta OS dalam edisi Xfce gres tersedia dalam arsitekur 32 bit. Dindin Hernawan selaku leader developer mengaku versi dengan arsitektur 64 bit masih dalam pengembangan dan akan dirilis nanti.
Xenta OS 1.3.2 berbasis pada Linux Mint 18.1. Versi ini memakai Linux kernel 4.4.0-53 dan sanggup di-update. Meskipun berbasis Linux Mint, Xenta OS lebih menentukan membuat repository miliknya sendiri ketimbang ikut memakai repository milik Linux Mint.
Tampilan Terminal Xenta OS dan Informasi |
Memiliki tampilan yang elegant dengan tema dasar berwarna hitam dengan kombinasi biru, serta mempunyai user interface yang intuitif dan ramah pengguna sesuai ciri khas Linux Mint, Xenta OS gampang untuk digunakan, bahkan untuk para pengguna pemula yang gres mengenal Linux.
- Baca Juga : Install Tilix, Terminal Cantik yang Kaya Fitur
Dari sisi aplikasi, Xenta OS secara default sudah terinstall banyak aplikasi untuk banyak sekali keperluan sehari-hari, ibarat aplikasi perlengkapan perkantoran, perlengkapan internet, aplikasi desain, dan ultilitas-ultilitas yang diperlukan untuk keperluan sehari-hari.
LibreOffice, GIMP, Inkscape pada Xenta OS |
Jika kau membutuhkan aplikasi tambahan, kau sanggup menginstallnya melalui Xenta Software Center. Karena Xenta OS berbasis pada Linux Mint, kau sanggup memakai semua aplikasi yang sanggup berjalan pada Linux Mint. Kamu tidak perlu takut perihal aplikasi.
Aplikasi yang Terpasang Secara Default Pada Xenta OS
Aksesoris | Grafik | Internet | Perkantoran |
---|---|---|---|
Kalkulator | GIMP | Firefox | LibreOffice Writer |
Tabel Karakter | Pix | Pidgin | LibreOffice Calc |
Cupilkan Layar | Inkscape | Thunderbird Mail | LibreOffice Impress |
Penyunting Teks | Simple Scan | Transmision | LibreOffice Draw |
Font Viewer | image Viewer | Dropbox | LibreOffice Base |
Manager Arsip | FileZilla | LibreOffice Math | |
Tools Format USB | Hexchat | ||
Screen Reader | Sftp |
Developer | Audio dan Video | Ultilitas | Ultilitas |
---|---|---|---|
Bluefish | Rhythmbox | Xenta Welcome | MultiSystem |
Geany | Brasero | Xenta Software Center | Disk Usage Analyzer |
Wine | Media Player | Xenta Software Source | Gdebi Package Installer |
VLC Media Player | Xenta Update Manager | Disk Image Creator | |
Codecs Multimedia | Apt | Synaptic Manajer Paket | |
Audio Equalizer | Gparted |
Bagi kau yang tertarik ingin mencoba atau bahkan memakai Xenta OS, kau sanggup mengunduh ISO Xenta OS di halaman official website Xenta OS secara gratis.
Kamu sanggup menginstall Xenta OS dengan persyaratan sistem minimal ibarat berikut:
> Minimal 512 MB RAM (direkomendasikan 1GB untuk penggunaan yang lebih nyaman).
> Minimal 9GB ruang penyimpanan (direkomendasikan 20GB).
> Resolusi 1024 × 768
Catatan:
> 64-bit ISO sanggup di-boot dengan BIOS atau UEFI.
> 32-bit ISO hanya sanggup di-boot dengan BIOS.
Sebagai distribusi yang gres hadir, Xenta OS mungkin mempunyai beberapa kekurangan dan mempunyai beberapa bug-bug pada dikala dipakai pada perangkat kamu. Kamu sanggup melaporkannya jikalau menemukan bug pada dikala menggunakannya di perangkat kamu.
Untuk ikut meramaikan dan menambah semangat open source Indonesia, serta menambah banyak pilihan-pilihan sistem operasi atau distribusi Linux di Indonesia. Kita berharap Xenta OS terus hidup dan terus menjelma lebih baik lagi.
Sustainability dan perkembangan Xenta OS ini bukan hanya bergantung pada para pengembang Xenta OS. Tetapi juga pada kau sebagai para pengguna.
Kamu sanggup ikut menciptakan Xenta OS maju dengan ikut berkontribusi dari mulai menggunakannya, melaporkan bug-bug, mengirim kritik dan saran, bahkan kau sanggup ikut menjadi bab dari tim pengembang Xenta OS.