Belajar Git #1 : Mengenal Apa itu Git
Dengan banyak sekali kemampuan yang dimiliknya, Git sangat membantu para developer dalam proses pengembangan aplikasi yang sedang mereka kerjakan. Tapi sayangnya, dengan cara-cara yang salah ia juga bisa menjadi hal yang buruk
Sebagai developer yang baik, kau harus bisa memakai Git dengan benar. Bukan hanya sekedar menggunakan, tetapi juga bisa menggunakannya dengan cara benar dan mengatahui kiat-kiat yang bisa kau gunakan untuk meningkatkan workflow dan efektivitas dalam pengembangan aplikasi.
Untuk itu, pada tutorial series kali ini kita akan berguru bagaimana caranya memakai Git sebagai tool pengontrol versi yang akan membantu kau atau tim dalam menyebarkan aplikasi nantinya.
Apa itu Git?
Sebelum masuk ke dalam cara-cara menggunakannya, kita harus mengenal dan familiar terlebih dulu dengan Git. Apa yang bergotong-royong dimaksud dengan Git? Git yaitu sebuah version control system (VCS) yang berfungsi membantu developer dalam mengelola source code dari aplikasi yang mereka kerjakan.
Dengan memakai Git kau sanggup menyimpan source code yang gres saja kau ubah sebagai sebuah versi yang gres tanpa perlu menimpa versi-versi sebelumnya, artinya versi-versi source code sebelumnya masih akan tetap ada kecuali kau tetapkan untuk menghapusnya.
Dengan begitu, kau sanggup dengan gampang kembali ke versi sebelumnya jikalau kau merasa versi yang sedang kau kerjakan kini bermasalah atau menjadi kacau, kau juga bisa membandingkan source code versi sebelum-sebelumnya dengan versi yang terbaru yang kau kerjakan.
Kamu tidak perlu takut menambah beberapa baris code atau fungsionalitas gres yang kau sendiri tidak yakin apakah code yang kau tulis tersebut akan berjalan dengan baik atau malah akan merusak keseluruhan code nantinya.
Git juga membantu proses pengembangan aplikasi yang dilakukan oleh tim, kau dan rekan-rekan tim kerja kau bisa mengerjakan aplikasi pada branch masing-masing yang berbeda.
Kemudian source code dari masing-masing anggota tim bisa digabungkan atau ditambahkan ke branch utama sesudah dipercaya sudah berjalan dengan baik.
Jika ada bagian-bagian dari masing-masing potongan source code yang tidak sama pada bab yang seharusnya sama, Git akan memberitahukan bagian-bagian yang berbeda tersebut untuk diperbaiki dan digabungkan.
Sekilas Tentang Version Control System (VCS)
Sebagai catatan, GitHub tidak sama dengan Git.
Banyak orang awam salah mengartikan dengan menganggap keduanya serupa. GitHub yaitu sebuah platform yang berfungsi untuk menyimpan source code yang memakai Git, biar bisa dilihat oleh orang banyak atau sebagai backup yang disimpan secara online.
Selain Git, ada banyak version control system (VCS) lain diluar sana, baik yang open source hingga ke yang proprietary sekalipun, menyerupai CVS, SVN, Mercurial dan sebagainya.
- Baca Juga : Apa itu Open Source? Kelebihan dan Kekurangannya
Namun Git yaitu version control yang paling popular dan banyak dipakai oleh developer dikala ini, juga menjadi standar version control di banyak sekali perusahaan.
Git dipakai oleh banyak developer dan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia – untuk pengontrol versi source code dari aplikasi yang sedang mereka kerjakan – bahkan di perusahaan-perusahaan tekonologi besar menyerupai Google, Microsoft, dan Facebook.
Mengusai Git juga menjadi salah satu syarat mejadi developer yang baik, hal ini alasannya sebagai developer kau harus bekerja dalam tim dalam mengerjakan source code yang kau tulis, dan Git membantu kau melakukannya dengan mudah.
Kita akan mempelajarinya pada tutorial series kali ini, yang akan dijelaskan secara terperinci dan ringan menyerupai biasa, sehingga kau sanggup dengan gampang mengerti.
